Kaki melangkah di sudut sunyi seberapapun ramainya jalanan
itu kini
Ku gapai hembusan angin yang menerpa jiwa
Berharap dapatlah ku genggam dan ku kantongi hingga ke jiwa
Tetapi . . tiadalah arti jua
Gemericik kaki yang menyentuh bumi berusaha memainkan irama
indah pengiring pergi
Menemani setiap senti tanah yang kutapaki mesra
Tanah yang menggurat cerita
Udara udara ini membelai ku lembut
Selembut sentuhan sayang sang ibunda tercinta yang tak
pernah pamrih seperti manusia lainnya
Suaranya seperti mendongengiku hingga ke tempat tujuan yang
tak pernah kutau dimana
Tak pernah terlintas bayangnya
Burung burung yang melintas di dekatku berceracau..
ah.. mereka begitu riang.. bermanja bersama sang rekan
sesekali mereka berbisik “ tiadakah yang menemanimu kawan?”
“bukan tiada,.., hanya saja mereka tak setia. . .” bisikku
Kulihat awan dan mentari di ufuk barat,,,
Jingga. . .indah tiada jua,,,
Memanjakan mata yang mulai dahaga
Mengobar asa yang hendak meninggalkan raga
Kembali ku ingat tapakan kaki menuju mimpi,,,
Jauh.. sejauh mencari senja di pagi buta…
Sedekat mentari bersama ujung samudra
tetapi mungkin. . . .
Gubair, 7 agustus 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong Tinggalkan pesan ya, , :)