Sabtu, 29 Januari 2011

TOLOOONG


Toloong,, saia Keilangan Inspirasi..!!! AAAArrrrrggghhhh. .. .
Mungkin kata2 ini yang terlintas di kepala saia.. dengan kapasitas yang tak tau berapa GB (yang pasti lebih dari 320 GB lah ya,,,)
Entah karena ap,, rasanya menjadi manusia yang tidak produktif ditengah –yang kata orang: Keberhasilan- tapi nyatanya,, saia adalah orang yang paling tidak produktif skarang, ,,  tidak memikirkan ap2 selain hanya menyontek buku yang di tulis orang.,.
Tanpa karya..
Buntu rasanya di tengah limpahan ide yang mengalir. Tapi terbendung karena sesuatu yang berlawanan jalur. Layaknya hasrat menambah bahasa yang indah dari sebuah novel, tapi itu pun hanya menjadi sebuah asa yang harus dipendam,, karena pharmakologi, IONI, BNF, DIF selalu berteriak memanggil memaksa mata mencerca halaman hitam putih kecil yang membosankan pikiran.
Novel novel yang berbaris rapi di rak kamar seolah kesepian dan tak terjamah. Ketika ingin selalu meneriakkan logika mempersalahkan diri ketika barisan huruf huruf nilai menjadi ciut hanya karena aku terlalu suka menjamah fiksi. Sungguh terkukung. . .
Mengapa sulit sekali menyukai buku2 nyata yang berbau ilmiah. Mereka terlalu angkuh dihadapku, layaknya sang petinggi memicingkan mata pada bawahan!! Sungguh aku benci.
Sedang sang fiksi dan karya karya bualan ini terasa bagai teman karib masa kecil yang mengerti betul menguasai rasa. Aneh... pro kontra batin  yang memerangi diri sendiri. Apakah mereka juga seperti q???

29 januari 2011
*búngÖng pădé*


Senin, 10 Januari 2011

Apakah Benar?

Mungkin rasa cintaku telah tertambat padamu
Sehingga tak mampu kulantunkan lagi syair penolakan yang sering ku dendang
Mungkin rasaku telah terkunci di hatimu
Sehingga tak mampu kugerakkan arah memindah haluan

Mungkin., , ,
Apakah benar?
Saat celotehan celotehan singkat kuanggap ungkapan kejujuran yang telah ku uji?
Ketika hatiku terbuka hanya untuk melihatmu pergi?

Aku memang tidak siap melepaskan cinta yang ku punya
Ketika fakta mendorongku pada nyata yang luka
Simfoni ringan nan mesra teredam tangisan hujan dimalam buta
Belum ada tarian selamat datang duka

Kutanya padamu hai lelaki wanita
Citamu sampai dimana?
Jangan kau ungkap cinta cinta buaya
Kepadaku sang wanita biasa

Mungkin mataku telah terkunci bayangmu
Mungkin pikirku telah terbagi olehmu
Mungkin, , ,
Apakah benar?
Atau hanya sebuah akhir yang nanar



*búngÖng pădé*
27 dec 2010. Jgja- jbr, sritanjung,

Jumat, 07 Januari 2011

Ternyata Buah Jambu Biji Merah Bukan Untuk DBD

Buah Jambu Biji Merah Menyembuhkan Demam Berdarah Dengue (DBD), Benarkah??
Demam Berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit ini banyak di temukan di daerah tropis dan Sub tropis dan menjangkit luas dibanyak Negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia khususnya jember. Menurut humas Dinas kesehatan jember dalam prosalina mengungkapkan bahwa penderita demam berdarah di jember meningkat di tahun 2010 (1466 kasus) dari 2009 (1093 orang).
            Demam berdarah ini umumnya di tandai  oleh demam tinggi mendadak, sakit kepala hebat, rasa sakit di belakang mata, otot dan sendi, hilangnya nafsu makan, mual-mual, dan ruam. Gejala pada anak dapat berupa demam ringan yang disertai ruam. Demam berdarah yang lebih parah di tandai dengan demam tinggi yang bisa mencapai 40-41oC selama 2 sampai 7 hari, wajah kemerahan dan gejala lainnya yang menyertai demam berdarah ringan.
Dalam mengobati penyakit Demam Berdarah ini, biasanya masyarakat menggunakan beberapa pengobatan sendiri salah satunya menggunakan Buah Jambu biji Merah, mereka meminumnya 3 kali sehari atau sesering mungkin untuk meningkatkan trombosit. Disamping memperbanyak minum air putih. Namun sebenarnya secara medis buah jambu merah tidak serta merta bisa menyembuhkan demam berdarah. "Jambu merah hanya untuk meningkatkan daya tubuh," kata Dian Afianti, dokter di Rumah Sakit Roemani, Semarang, Jawa Tengah.
dr. Ety dari RS Mitra Keluarga juga berpendapat Mengenai khasiat dari jus jambu biji merah tidak melihat korelasinya. "Jumlah trombosit yang menurun pada hari keenam serangan memang akan menurunkan trombosit. Itu tidak dapat dinaikkan dengan menggunakan jus jambu biji merah. Jus jambu ini memang banyak mengandung vitamin C seperti buah lainnya yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menurutnya, penderita yang kekebalannya sedang menurun (yang kadang ditandai dengan turunnya level trombosit) akan terbantu lebih cepat pulih. Anak yang sedang pulih trombosit akan meningkat dengan sendirinya, jadi tidak ada kaitan langsung antara jambu biji merah dan trombosit. Sedangkan dari hasil pencarian penulis artikel ini sendiri, tidak ada satupun penelitian yang memperkuat khasiat buah Jambu Biji Merah sebagai obat demam berdarah Dengue. 
Hm hm hm , , , ,, jadi pikir pikir lagi ya??  he he he, , ,,