Mungkin aku tidak pernah menjadi apa yang aku inginkan,,
tapi apakah aku terlalu menyedihkan ketika aku menjadi orang
yang mereka inginkan?
Ketika keputusan tak semuanya ada didalam genggaman?
Ketika aku hanya menjelma sebagai sebuah mesin yang memiliki
hati dan budi
Air mata dan bahagia
Mungkin aku tidak pernah menemukan diriku sendiri
Ketika pencarian selalu berakhir pada penemuan yang harus
kurelakan pergi tanpa melihat lebih rinci
Ketika cita cita itu menjadi hal yang terlalu sakral demi
orang sekeliling diri
ketika kaki melangkah pada jalan yang terasa duri saat tiada
niat sendiri
sehingga tak ku tahu bagaimana raut diri yang sedang berlari
raut wajah yang sedang tertawa
raut muka ketika duka
belaian angin selalu membawaku kealam yang tidak pernah
terjamah
mewujudkan dunia mimpi yang tidak pernah merekah
dan ketika simfoni dunia nyata membawa diri ke alam fakta
begitu gundah hati menari bercengkrama bersama
mungkin aku tidak
pernah menjadi apa yang aku inginkan
sehingga selalu kunyanyikan lagu lagu manis pengantar tidur
sang rekan
ketika gemerlap dunia membawa diri ke alam yang terlalu jauh
dari impian
ketika hanya keharusan yang mampu menghiasi bibir dengan
senyuman
ketika seolah hanya keterpaksaan yang menjadi simbol dari
pengorbanan,
dan, , , inilah aku sang boneka impian
mengubur dalam apa yang aku inginkan
ketika mereka menghadiahkan segurat lukisan senyuman
menghadirkan bahagia yang tak terlukiskan
a p a k a h a k u .
. . . ?
t e r l a l u m e n y
e d i h k a n ?
*búngÖng pădé*
12 january 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong Tinggalkan pesan ya, , :)