Selasa, 06 September 2011

Penjara jiwa


Ternyata menyakitkan sekali membiarkan rasa yang tidak semestinya di dalam tubuh kita
Seperti mendapat vonis mengidap penyakit kanker stadium 4 yang tidak bisa di kemoterapi lagi
Ingin membiarkannya pergi. ..
Menjauh sejauh mungkin, , ,
Tanpa ada sesiapapun yang membuat aku mengerti akan arti sebuah rasa untuk sekejap
Benarkah sekejap ? ?
Kurasa aku butuh lebih dari sekejap.
Butuh lebih dari sepanjang hidupku.
Agar damai, , , ,
Dalam kurungan ini,
aku terus menceracau.
Agar mereka yang mendengar bisa mengerti akan suara,
Mengerti akan rasa
Mengerti akan derita
Mengerti akan kasta,
Mengerti akan tarian duka,
Mengerti akan kurungan jiwa. . .
Meringankan sejumput beban jiwa dalam telaga berwarna hijau tua
Denting denting perang telah lama berkumandang keras
Tak terhirau,
Tak terusik
Tak tergubris
Bahkan tak pernah di indahkan sekali waktu
Benarkah aku telah mati saat ini ? ? ?

*búngÖng pădé*

Sigli (Aceh Pidie), 2 agustus 2011

2 komentar:

  1. mau jadi penyair pa farmasis??
    he..
    asah terus bkatmu jah...

    BalasHapus
  2. mau jadi farmasis plus penyair,,
    biar idup makin berwarna,,, :P
    oke ji,, thanks for support naa.. :D

    BalasHapus

Tolong Tinggalkan pesan ya, , :)