Sabtu, 07 Mei 2011

Sajak Sang Pemula


Dalam luka yang bagaimana lagi aku harus menghadapmu?
Dalam tangis yang karena apa lagi?
Apakah aku harus mengiba padamu?
Raga dan jiwa telah tercabik cabik tersayat sayat
Hati dan rasa telah bergaduh pecah berkeping keping
Sekarang jawablah!!
Jawablah dengan suara lantangmu dan nada sinismu
Adakah kau manusia ataukah dewa yang tak pernah alpa?
Dalam kegaduhan pikiran yang bagaimana lagi harus kuhadapi?
Adakah kau begitu tumbuh langsung berkembang menjadi bunga tanpa melewati putik?
Ataukah kau menjelma menjadi pelangi tanpa hujan dan mentari?
N a i f f . . .
Telah kelu dan membeku wajah serta fikir
T a p i  B u k a n  A k u  A k a n  M e n y e r a h!
Bolehlah kali ini kalah
Tapi tidak semakin lemah!
Engkau mungkin makhluk kahyangan purba yang telah punah
Segenap tua renta yang telah berdarah
Aku adalah generasi muda
Pantang berserah!
Bolehlah kau anggap rendah
Yakin hati diri ini tak lebih rendah daripada KAU!!!

*búngÖng pădé*           

Surabaya, 07 mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong Tinggalkan pesan ya, , :)